Search

Tergiur Harga Mahal, Petambak di Brebes Beralih Jadi Petani Garam - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran)

Brebes - Tergiur dapat keuntungan besar, sejumlah petambak ikan dan udang di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, mulai beralih menjadi petani garam. Mereka berharap dalam waktu dua bulan ke depan cuaca tidak hujan sehigga bisa meghasilkan garam yang melimpah.

Meski sedikit terlambat, petambak di Desa Sawojajar ini mulai mempersiapkan lahan untuk membuat garam. Biasanya, petambak-petambak ini mulai beralih menjadi pembuat garam saat memasuki bulan Juni. Namun karena hujan mereka membatalkan niatnya tersebut.

Namun kini semangat mereka membuat garam kembali muncul setelah harga garam melambung tinggi. Meski agak terlambat, akhir bulan Juli ini para petani tambak mulai menyiapkan lahan untuk memproduksi garam. Tidak hanya petambak, bahkan sejumlah nelayan juga sengaja menambatkan perahu dan memilih menjadi petani garam.

Satori, warga Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari mengatakan, sudah menyiapkan lahan garam seluas 1 hektar. Lahan tambak bandeng ini sekarang dalam proses pengerasan dan pengeringan. Untuk menyuplai air ke dalam tambak garam, beberapa pompa dari kincir angin telah disiapkan.

Setelah kering, proses selanjutnya adalah memasukkan air laut ke dalam kolam kolam tambak hingga menghasilkan garam.

"Mayoritas proses pembuatan garam masih disini menggunakan cara tradisional, dengan metode penguapan sinar matahari," ujar Satori, Rabu (26/76/2017) siang.

Bila kondisi cuaca tidak berubah, menurut Satori maka dalam waktu satu bulan garam akan bisa dipanen. Untuk lahan seluas 1 hektar akan menghasilkan garam sebanyak 7 sampai 8 ton.

Pembuat garam ini menambahkan, saat ini proses pembuatan garam baru dimulai karena sebelumnya masih terjadi hujan di Brebes.

"Baru membuat garam pada akhir Juli karena menunggu musim kemarau yang tepat. Kemarin kemarin masih ada hujan jadi tidak berani membuat garam," tambah Satori.

Bila tidak tedjadi anomali cuaca seperti sekarang, petambak di Sawojajar ini sudah mempersiapkan laham garam sejak Juni dan panen pada bulan berikutnya.

Petani garam berharap, agar harga garam tetap bertahan hingga masa panen nanti. Menurut petani, baru tahun ini harga harga garam tembus hingga Rp 4.000 per kilogram. Karena sebelumnya, harga garam hanya berkisar Rp 500 hingga Rp 600 per kilogram. Untuk pengolahan garam dengan lahan seluas satu hektar, minimal petani membutuhkan biaya Rp 4 juta.
(sip/sip)

Let's block ads! (Why?)


Baca Kelanjutan Tergiur Harga Mahal, Petambak di Brebes Beralih Jadi Petani Garam - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran) : http://ift.tt/2h3870B

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tergiur Harga Mahal, Petambak di Brebes Beralih Jadi Petani Garam - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran)"

Post a Comment

Powered by Blogger.