BAGI manusia normal, harga diri adalah kehormatan diri yang menentukan nilai diri sebagai orang mulia atau orang hina. Orang normal akan mengorbankan apa saja demi harga dirinya tetap terjaga mulia. Orang yang tidak normal akan berpikir sebaliknya, tak apa kehilangan harga diri yang penting tak rugi secara duniawi. Kecuranganpun dilakukan, bahkan menjual diripun dilakukan.
Allah menciptakan manusia dalam bentuk terindah dengan kemuliaan sempurna. Namun ada saja manusia yang merusak keindahan dan kemuliaan dirinya dengan perilaku tercelanya. Turunlah derajatnya ke 'asfala saafiliin' (derajat terbawah). Na'udzu billaah. Hidup adalah pertaruhan dan pertarungan. Menangkanlah harga diri.
Kisah nyata berikut adalah contoh kasus pertaruhan dan pertarungan yang saya maksud. Seorang maling mencuri ayam jago kesayangan seorang warga. Pencuri itu dikejar tapi berhasil lolos. Pemilik ayam jago menangis sedih berpisah dengan ayamnya. Pencurinya sepertinya bahagia karena berhasil membawa ayam itu. Keadaan pun berubah dalam hitungan jam. Ternyata HP (handphone) pencuri itu terjatuh saat dikejar. Diketemukan pemilik ayam di rerumputan semak-semak. HP-nya lumayan bagus, lebih mahal harganya ketimbang harga ayam itu.
Baca Kelanjutan Antara Harga Ayam, Harga Diri dan Harga HP - Suara.com : https://ift.tt/2PFHpbh
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Antara Harga Ayam, Harga Diri dan Harga HP - Suara.com"
Post a Comment