Mahasiswa Kedokteran, Tiga Tahun Jadi Penadah - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)

“Keterkaitan dengan barang bukti yang banyak ini, pelaku menjual ke salah satu orang yang diduga juga terlibat kasus penipuan dengan memadukan hp curian dicampur dengan dus baru denga memberinya label imei palsu dan menjualnya sekan-akan baru,” jelas terang Wadirkrimum Polda Bali AKBP Sugeng Sudaraso Senin sore (24/7).

Penangkapan keduanya berdasarkan tindak lanjut penyelidikan dan pengembangan dari salah seorang pelaku jambret di kawasan Kuta yang bernama INB alias BYNG, 18 yang telah ditangkap sebelumnya. Hingga akhirnya diamankan di tempat tinggalnya masing-masing.

Diketahui bahwa RK tinggal di Jalan Anyelir Gang III nomor 9 Banjar Pekandelan Kesiman Petilan. Dari tangan RK tim unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Bali berhsil mengamankan puluhan handphone jenis Iphone, Samsung, blackberry, kotak iphone dan kertas tempel untuk menempel Imei palsu. Keseluruhan ditaksir senilai lebih dari Rp 50 juta.

“Diduga kuat mereka itu adalah penadah dari jambret. Kemudian menjual hp tersebut kepenjual-penjual hp dengan harga seperti hp baru dengan kisaran Rp4 juta,” terangnya.

Setelah barang hasil pencurian mereka terima, selanjutnya dilakukan pembukaan lock (khusus Iphone) dengan bantuan rekannya yang berada di Jakarta berinisial T. Jika handphone tersebut tetap tidak bisa dibuka lock-nya, maka dijual secara kanibal alias per komponen-komponen pentingnya. Lalu diakuinya dijual ke tuakng-tukang servis handphone.

Untuk pemalsuan IMEI, yang bersangkutan hanya melabelkan saja. “Namanya IMEI kan banyak siapa juga yang mau mengecek. Jadi mereka membuatnya sendiri dengan print dan palsu dan kini keduanya dijerat pasal 378 dengan ancaman 4 tahun penjara,” jelasnya.

Sementara kasus penadah ini masih dalam pengembangan karena diduga kuat menerima barang curian tidak hanya dari satu orang pelaku saja. Dan dari keduanya juga tidak menampik keterangan tersebut.

(bx/afi/yes/JPR)

Let's block ads! (Why?)