Mohon Bukalapak Menyelesaikan Permasalahan - Pikiran Rakyat

NAMA saya Budi Senjaya. Pada tanggal 28 Juni 2017, saya berniat membeli sebuah handphone merek Samsung S6 edge plus untuk hadiah ulang tahun anak saya. Jadi, saya cari-cari di toko online Bukalapak yang katanya harganya murah dan terjamin aman.

Saya lihat di Bukalapak ada handphone yang dimaksud dan cocok harga. Jadi, saya kontak pelapak yang di Bukalapak untuk menanyakan apakah barang tersebut masih ada? Si pelapak menjawab ada dan saya bilang saya berminat dan mau menyelesaikan pembayarannya melalui Bukalapak seharga 3.363.651 nomor transaksi Bl17113PBD6XINV.

mau ditransfer, pelapaknya Bukalapak memberitahukan kalau barang itu ada discount jadi transfernya senilai Rp 3.051.682, jadi saya transfer senilai itu. Saya tidak takut tertipu karena saya kirim uangnya melalui rekening Bukalapak. Lalu saya emailkan bukti pembayarannya ke Buka lapak melalui aplikasi Bukalapak, tapi tidak ada balasan.

Besoknya saya telefon ke Call Center Bukalapak lalu menceritakan kejadiannya. Jawabannya, saya disuruh menunggu 7x24 jam karena sedang diproses.

Lewat 7x24 jam, saya telefon lagi menanyakan. Jawabannya sama, saya disuruh menunggu 7x24 jam. Jadi, saya tunggu lagi.

Lewat lima hari sejak itu, saya mendapat email dari Bukalapak yang katanya barang saya tidak bisa dikirim karena uangnya sudah diambil sama pelapak dia.

Hah, saya kaget campur aneh, kenapa uang di rekening Bukalapak bisa diambil pelapak tanpa ada konfirmasi. Jadi saya telefon terus menanyakan juga mengirimkan email menanyakan tapi tanpa ada jawaban sama sekali. Saya kecewa sekali dengan toko online Bukalapak yg sudah sebesar itu dan yang mempunyai moto belanja aman uang 100% kembali.

Nomor laporan saya ke Bukalapak 467559. Saya mengirimkan masalah ini ke surat pembaca mudah-mudahan dibantu agar dari Bukalapak bisa memberikan keterangan yang jelas.

Terima kasih buat Pikiran Rakyat, korannya warga Jabar.

Budi Senjaya

Taman Kopo Indah III

Blok C3 No. 3 RT 3 RW 13

Kelurahan Rahayu, Kecamatan Margaasih

Kabupaten Bandung

Let's block ads! (Why?)