12 Juta Handphone Ilegal Tersebar di Indonesia, Ini Cara ... - Okezone

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya membasmi peredaran telefon selular ilegal di Indonesia. Salah satu upaya adalah mengajak perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat (AS) Qualcomm bekerja sama memerangi ponsel ilegal tersebut.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan upaya ini harus benar-benar dilakukan agar tidak merugikan negara lebih besar lagi. Pasalnya, saat ini kerugian negara pertahun dari peredaran ponsel ilegal sekira Rp1 triliun.

Airlangga menjelaskan, jika selama satu tahun sekira 60 juta unit ponsel yang masuk ke RI, sekira 20% adalah ilegal. Sehingga 20% dari 60 juta unit sekira 12 juta unit ponsel ilegal beredar setiap tahunnya.

Sehingga pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk lebih teliti membeli handphone serta membeli handphone di toko resmi. Lalu bagaimanakah cara membedakan handphone resmi dan ilegal?

Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia Ali Soebroto yang ditemui di Kemenperin mengatakan secara fisik sangat sulit membedakan ponsel resmi dan ilegal karena memang dirancang sama persis dengan aslinya.

"Lihat saja kalau tidak ada (tulisan made in Indonesia) itu ilegal, terutama ponsel 4G," ungkapnya di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Sementara itu, Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan untuk melihat ponsel resmi atau tidaknya melalui nomer seri International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang bisa dicek melalui situs resmi Kementerian Perindustrian yaitu kemenperin.go.id. Setelah membuka situs tersebut masukkan nomer seri IMEI maka akan tertera ponsel terdaftar atau tidak.

"Kerjasama Qualcomm ini dipakai untuk menganalisa dan bikin sistem. Kami targetkan enam bulan. Jika sudah selesai bisa untuk pengontrolan ponsel ilegal ke depannya," tukasnya.

Let's block ads! (Why?)